Minggu, 22 April 2012

Menyenangkan HatiNYA

 

Ini adalah cerita tentang seseorang dari Bahrain bernama Ibrahim Nasser. Dia telah lumpuh total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan bernapasnya dilakukan dengan alat bantu.

Pemuda ini sangat ingin bertemu syekh Nabeel Al-Awdi. Maka, ayah Ibrahim pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke Ibrahim.

Ibrahim sangat senang melihat syekh Nabeel membuka pintu kamarnya. Kita hanya bisa melihat kebahagiaan dari ekspresi wajahnya karena ia tidak dapat berbicara dengan jelas.

Lalu syekh Nabeel dan Ibrahim mulai berbicara tentang Dakwah di internet dan perjuangannya yang diperlukan. Mereka juga saling bertukar cerita.

Dan selama percakapan mereka itu, syekh Ibrahim Nabeel melontarkan pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang membuat Ibrahim menangis... dan air mata bergulir di pipi Ibrahim.

Apakah Anda tahu pertanyaan apa yang membuat Ibrahim menangis?

Syekh itu bertanya:
Oh Ibrahim .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu ... apa yang akan kamu lakukan?

Dan dengan demikian Ibrahim menangis tersedu-sedu, dan ia membuat syekh, ayahnya, pamannya dan semua orang di ruangan menangis .. bahkan pria yang memegang kamera pun menangis juga.

Dan jawabannya adalah:
"Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT."

Saudara – saudariku, Allah telah menganugerahi kita dengan kelincahan dan kesehatan.
Tapi kita tidak melaksanakan (mendirikan) ibadah shalat kita di masjid! Dan kita duduk berjam-jam di depan komputer atau TV!

Untuk melihat videonya, buka link berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=lCtqyu0aEkg&feature=related



Jika kau ingin menyenangkan hatiNya, pertama, sering-seringlah berkunjung ke rumahNya untuk bertaubat. Mintalah maaf kepada Tuhanmu, karena pada dasarnya kita ini tempatnya salah dan dosa, meskipun belum kita sadari. Dan sesungguhnya Ia Maha Pemberi Maaf. Allah SWT sangat gembira saat melihat hambaNya yang bertaubat, menyesali perbuatan salahnya lalu kembali ke pelukanNya, kembali ke jalur yang benar yang telah ditunjukkan untuk menuju padaNya. Maka siapkan baju paling bagus yang ada di lemarimu untuk kau kenakan, usapi dengan wewangian yang paling enak. Sebelum itu bersihkan dulu badanmu, gigimu, pastikan mulutmu telah harum saat kita menghadap kehadiratNya.

Jadikan setiap kunjungan adalah pertemuan yang special. Saat menghadapnya, pakailah tata cara protokoler yang telah diajarkan kepada NabiNya. Kata Nabi "Shalatlah sebagaimana kau melihat aku shalat". Jika ragu dengan yang diajarkan guru, maka periksalah di buku, telaah, Insa Allah akan datang petunjuk bagi yang mau berpikir. Akhiri pertemuan denganNya dengan permintaan yang baik-baik, setelah itu kau bisa tinggalkan rumahNya dengan perasaan lega bercampur rindu.

Kedua, jika kau ingin menyenangkan hatiNya, baik-baiklah dengan tetanggamu, hadiahkan mereka dengan senyuman paling tulus, kirimkan makanan yang enak-enak, penuhi hak anak istrimu, berikan sebagian hartamu kepada saudara-saudaramu, juga mereka yang sedang kurang. Mungkin ada yang sudah tidak sanggup mencari nafkah lagi, atau sudah ditinggalkan orang tuanya. berikan pakaian yang paling bagus, mungkin banyak bajunya yang sudah waktunya diganti.

Ketiga, hindari perkataan yang kurang penting, hindari kata-kata yang kotor, bicaralah yang baik-baik atau diam. Kirimkan pesan-pesan berisi Kalimat Tayyibah kepada Tuhanmu sertra salam pada Nabimu. Bersikaplah rendah hati kepada setiap orang, apapun pekerjaannya dan bagaimanapun statusmu. Hindari melihat obyek-obyek yang kurang pantas untuk dilihat. Isilah otakmu dengan informasi-informasi yang berharga dan berguna bagi masyarakat luas. Bersihkan rasa dengki dan sombong dalam hatimu dengan meperbanyak istighfar.

Keempat, Ikhlas, jadikan semua yang dilakukan di atas adalah semata-mata karena ingin menyenangkan hatiNya.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Al Bayyinah : 8 

Sabtu, 21 April 2012

BERAPA LAMA HIDUP INI?



Ayat-ayat berikut ini, yang disebutkan dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu sebenarnya untuk kita, manusia akhir zaman, mengapa? karena kita lebih tahu dan mengerti. Pada zaman Rasulullah hingga abad pertengahan belum ditemukan pengetahuan baru mengenai fisika, sifat-sifat zat, gelombang elektromagnetik, kecepatan cahaya, kecepatan suara. Tentang bumi, langit dan alam semesta seluas pengetahuan manusia zaman ini. 

Para Imam besar pun seperti Imam Maliki atau Imam Syafi'i belum mengetahui apa maksud bumi dihamparkan dan langit ditinggikan (sebelum mereka memahami tentang pergeseran lempeng-lempeng bumi dan perkembangan langit) 


Kita lah yang harusnya mengkaji ayat-ayat ini. Di sekolah telah diajarkan tentang perkembangan embrio bayi dalam rahim ibunya, sejak sperma bertemu ovum hingga menjadi janin. Banyak dari kita yang telah mengerti vulkanologi, juga tak perlu menjadi ahli geologi untuk sekedar tahu bahwa selama jutaan tahun, lempeng benua ini bergerak 10 cm per tahun, sebagaimana karpet yang dihamparkan.



Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Sahih International
Then do they not look at the camels - how they are created?
 Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Sahih InternationaAnd at the sky - how it is raised?Sahih InternationaAnd at the mountains - how they are erected?
An Ghashiyah: 17 - 20



Mereka (Para Malaikat) diciptakan Allah dari Cahaya
sehingga bisa bergerak dengan kecepatan cahaya (300.000 Km /detik) bisa jadi lebih.

“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian.” ( HR. Muslim )

  dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,Sahih International
And [by] those who glide [as if] swimming
dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
An Nazi’at : 3 – 4

Kurang lebih 100 tahun lalu, ditemukanlah kecepatan cahaya oleh Albert Abraham Michelson seorang keturunan Bani Israil di Prusia. Kemudian setelah itu, Albert Eistein mengemukakan teori tentang Teori Relativitas dan Dilatasi Waktu. 

di Al Qur’an terdapat banyak informasi tentang relatifitas waktu itu

Sebagai Kajian:
Perhatikan Firman Allah berikut:
Ayat berikut menjelaskan perbandingan waktu Bumi
dengan Waktu Sidratul Muntaha

Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu
adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu
Al Hajj : 47

Ayat berikut menjelaskan kecepatan data yang berisi URUSAN (Informasi)
dari Bumi menuju Sidratul Muntaha

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
As Sajdah : 5




Kesimpulan:

di Akhirat nanti,
hidup kita sekarang ini
hanya akan terasa:
1.5 JAM SAJA



Maka benarlah apa yang difirmankan Allah dalam Al Quran

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal
(di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
An-Naazi’aat : 46

Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”
Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada (malaikat) yang menghitung. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui
Al-Mu’minuun : 112-114


PENUTUP


Maka mengkaji Al Quran akan lebih terasa maknanya jika kita juga memahami pengetahuan tentang alam semesta serta hukum fisika yang berlaku di dalamnya.

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Al Baqarah : 269

 Maka tidak layak bagi seseorang mengaku dan memberitakan tentang hal yang ghaib tanpa dasar ilmiah.



“Katakanlah (Ya Muhammad): “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An-Naml: 65).

PARA ULAMA BESAR

Kamis, 12 April 2012


Abdi Allah



Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Adz-Dzaariyat : 56.

Hadits Rasulullah yang sangat  masyhur dari Umar bin Khathab berkata :
عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِرضى الله عنهقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِصلى الله عليه وسلميَقُولُ « إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Saya mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang itu tergantung terhadap apa yang dia niatkan, maka barang siapa yang  hijrohnya untuk Allah dan Rasul Nya maka hijrohnya itu untuk Allah dan Rasul Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia maka dia akan mendapatkannya atau hijrahnya untuk seorang wanita maka dia akan menikahinya, maka hijrahnya itu tergantung pada apa yang dia hijrah untuknya.”
(HR. Bukhori 1, Muslim 1907)

Bahwa hidup kita ini hanya untuk beribadah kepada Allah, maka menjadi AbdiNya menuntut pengorbanan. Namun berkorban untuk Allah adalah suatu kecerdasan. Kenapa bisa begitu? Karena yang dikorbankan sedikit, dibandingkan imbalan yang diterima  kelak di akhirat. Seperti Firman Nya

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al Baqarah 155)

Apa bedanya dengan berkorban untuk kepentingan dunia? Untuk karir misalkan..  Toh juga harus ada yang dikorbankan? Mengejar karir juga bukan hal yang mudah bukan? terkadang harus mengorbankan waktu tidur kita, kesehatan kita menurun karena hak istirahat tubuh kita korbankan demi mengerjakan sesuatu yang harus cepat diselesaikan. Usaha keras yang ditujukan untuk kepentingan dunia (kekayaan/kedudukan/wanita/dll), maka imbalannya adalah setimpal di dunia sesuai usahanya.

Menjadi Abdi Allah menuntut kesusahan. Menikah misalkan. Banyak dari kita yang tidak siap secara financial pada saat akan menikah. Kita korbankan masa remaja agar terhindar dari perzinahan. Jika kita niatkan karena itu sunnah Rasulullah, maka imbalannya ada dua. Satu diberikan di dunia, dan sisanya ada milyaran akan diberikan di akhirat kelak. Begitu halnya dengan para syuhada yang berperang demi melawan musuh-musuh Islam. Juga para Dai yang berdakwah di daerah terpencil, mereka korbankan waktu bersenang-senang mereka di kota bersama anak istrinya.

Mereka yang berdakwah bukan untuk uang, justru untuk kegiatan dakwahnya tersebut, mereka keluarkan dari kantong pribadinya. Jalur transportasi yang tidak memadai memaksa mereka harus berjalan kaki dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Belum lagi ancaman-ancaman yang harus mereka hadapi dari penduduk lokal yang membuat mereka ikhlas meskipun nyawa menjadi korban.

Berkebalikan dengan para dai yang kini berlomba-lomba pasang tariff, jika tidak sesuai tariff maka tidak mau datang. Pengabdian kepada Allah mereka jual dengan harga yang sangat murah. Mengapa murah? Adalah pasti bahwa sebuah pengorbanan akan mendatangkan imbalan hasil. Bedanya terletak pada besar kecilnya imbalan yang akan diterima. Pengorbanan kita di dunia tidaklah begitu ada artinya jika dibandingkan Imbalan yang akan diterima di akhirat nanti. Maka dari itu imbalan dunia sangatlah murah.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.  janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya  daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 111)

Namun ada syaratnya. Allah SWT memberi syarat jual beli, Pertama Ikhlas, bukan mau pamer atau membuat kesan. Kedua Benar, sesuai syari’at, sesuai tuntunan. tentu saja Rasulullah sebagai acuannya. Maka belajarlah pada mereka yang pandai lagi bijaksana. Karena semakin luas wawasan seseorang maka ia akan semakin pandai dan bijak dalam mengajarkan sesuatu. Bukan menggurui atau mendikte.

Wallahualam bishawab….

MENTAL PEJUANG


Yang ini menganggap dirinya pintar, padahal tidak! prinsipnya cari aman sendiri:
1.       Kalo masih bisa minta, buat apa beli?
2.       Selama bisa pinjam, tak perlu pakai punya sendiri?
3.       Kalo bisa nyicil, ngapain bayar cash?
4.       Kalo bisa nyuruh, ngapain dikerjain sendiri?
5.       Kalo bisa nanya, ngapain mikir ndiri?
6.       Enakan di belakang ah, bisa nyender, ngapain di depan?
7.       Santai dulu ah, gak perlu buru-buru?
8.       Segini aja dulu ah...  ngapain diabisin?


Mereka yang hebat adalah mereka yang berprinsip:
1.       Jika bisa membeli, maka tidak meminta
2.       Jika sudah punya, maka tak perlu meminjam
3.       Jika bisa bayar tunai, maka tidak mengangsur
4.       Jika bisa dikerjakan sendiri, maka tak perlu menyuruh
5.       Jika bisa berpikir sendiri, maka tidak bertanya
6.       Jika bisa dilakukan sekarang, maka tidak tunggu nanti
7.       Jika bisa memberi, maka jangan ditunda
8.       Jika bisa lebih cepat, maka jangan terlambat
9.       Jika bisa dahulu, maka tak perlu menunggu
10.   Jika bisa di depan, maka tak akan di belakang
11.   Jika bisa melawan, maka jangan diam saja
12.   Jika bisa semua, maka jangan tanggung tanggung

Mereka ini punya mental pejuang dan bisa diandalkan sebagai pemimpin.

Kamis, 05 April 2012

5 SIFAT MULIA

Banyak survei tentang tokoh – tokoh yang berpengaruh dalam merubah dunia, sosok Muhammad SAW. Selalu menempati urutan teratas. Berbagai kajian ilmiah, termasuk yang dilakukan kalangan Barat, tak membantah peran tersebut,“ demikian tulis Dr. Muhammad Majdi Marjan dalam bukunya ‘ Muhammad Sang Nabi Tercinta .”


Michael Hart mencantumkan nama Rasulullah SAW dalam urutan pertama 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia, lantaran kagum dengan akhlak beliau. Rasulullah SAW tidak saja berhasil mendidik diri, keluarga dan umatnya tetapi beliau juga mampu melestarikan kekuatan teladan itu dalam setiap nadi generasi para pengikutnya. Sebelum menasehati orang lain, jauh-jauh hari beliau selalu menghiasi dirinya dengan akhlak mulia.


Akhlak Nabi SAW merupakan acuan akhlak yang tidak ada bandingannya. Bukan hanya dipuji oleh manusia, tetapi juga oleh Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dalam firman-Nya: “Dan sesunguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung“. At Taghabun: 4. juga Al Ahzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Alah.“

Dalam diri Nabi SAW terkumpul sifat-sifat utama yaitu rendah hati, lemah lembut, jujur, tidak suka mencari-cari cacat orang lain, sabar, tidak angkuh, santun dan tidak mudah mabuk pujian. Nabi SAW selalu berusaha melupakan hal-hal yang tidak berkenan di hatinya dan tidak pernah berputus asa dalam berusaha. Oleh sebab itu Nabi SAW adalah tipe ideal bagi seluruh kaum muslimin,Rasulullah SAW menegaskan tentang misinya : “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.“ Sehingga Syauqi Beik dalm kata-kata hikmahnya menyatakan : “ Sesunguhnya umat dan bangsa itu sangat tergantung pada akhlaknya. Jika baik, maka akan kuat bangsa itu. Jika rusak, maka akan hancurlah bangsa itu.“

Lima sifat berikut ini adalah pilar utama akhlaq mulia yang diberikan Allah kepada manusia-manusia pilihanNya sebagai contoh bagi hamba-hambanya. Allah memilih Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Di sampingnya ada 4 khulafaur rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib) yang dipilih Allah sebagai sahabat yang menemani hingga akhir hidupnya. Lima sifat ini laksana piramid yang kokoh, dengan empat titik yang bersatu di titik tengah. Maka seseorang yang memiliki 5 sifat ini adalah manusia pilihan. Adapun sifat-sifat terpuji lainnya merupakan turunan dari lima sifat ini.


RENDAH HATI     
Sifat rendah hatinya membuat Rasulullah SAW selalu tersenyum ramah kepada semua para sahabatnya, bahkan kepada mereka yang belum mau beriman. dengan tetap menjaga kesopanan dalam sikap dan tutur kata. Beliau pemaaf pada yang pernah bersalah padanya, berjiwa besar menanggung tugas yang diembannya, tetap sabar menghadapi cobaan dan tetap konsisten dalam memperjuangkan tegakknya agama Allah.

JUJUR              
Abu Bakar diberi gelar As Shidiq yang selalu membenarkan semua tindakan Rasulullah, beliau adalah sahabat setia Nabi yang paling bisa dipercaya, hingga menjelang Rasulullah wafat, Abu Bakar adalah orang yang ditunjuk sebagai Imam dan khalifah pertama. Selalu amanah dalam menjalankan tugas, hati-hati dan adil dalam memutuskan, malu dan tahu diri di hadapan Rasuullah serta bertanggung jawab.

BERANI             
Umar bin Khatthab terkenal aktif juga wataknya yang keras, ide-idenya yang cemerlang, punya semangat rela berkorban membela Rasulullah melawan musuh Islam, rajin dan mandiri dalam menjalankan tugas, hingga pernah saat menjadi khalifah, beliau memikul sendiri sekarung gandum dari baitul mall untuk diberikan orang yang membutuhkan. tertib dan disiplin adalah kebiasaan yang diterapkan kepada pasukannya.

DERMAWAN       
Usman bin Affan adalah seorang saudagar kaya yang menginfakkan sebagian besar hartanya kepada Rasulullah untuk keperluan perang. Beliau sangat tenggang rasa, santun, perhatian juga simpatik, ceria serta selalu berpikir positif. Karena perhatiannya yang besar terhadap firman Allah yang pada saat itu ditulis terpisah-pisah, maka pada masa kekhalifahannyalah Al Qur'an dirapikan, ditulis ulang, djilid lalu dijadikan satu mushaf.

CERDAS 
Ali bin Abi Thalib. Saudara sepupu Rasulullah ini terkenal dengan sifatnya yang anggun, jagoan dalam setiap pertempuran, Beliau yang selalu ditunjuk sebagai yang terdepan untuk maju adu tanding melawan musuh. Ali adalah menantu yang dipilih oleh Rasululah untuk menikahi Fatimah binti Rasulullah karena kecerdasan pikirannya. Tenang dan percaya diri dalam pertempuran , sederhana serta bicara seperlunya.


Nabi s.a.w. memperingatkan kita: 
Jujur mengantarkan (pelakunya) kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga. Sebaliknya, dusta mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan kepada neraka. Cara untuk mencegah dan menghindarkan diri dari dusta antara lain dengan berbicara seperlunya, tidak berlebihan dalam mengobrol dan melucu. Orang beriman memang mestinya berkata benar, atau (jika tidak dapat) lebih baik diam. Begitu nasihat Rasul. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).