Minggu, 08 Mei 2011

Sunnah Rasul
















Seorang muslim harus mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Itu berarti ada pengakuan bahwa Al Qur'an adalah risalah edisi terbaru dan terakhir dari Allah. Kaum Yahudi mengesakan Allah, mereka biasa sebut dengan Elohim atau Yahweh, tapi mereka tidak mengakui Nabi diluar dari ras Bani Israil. Pengikut Nasrani mengakui keberadaan Allah, namun sebagian mereka mensifatkanNya seperti manusia, bahkan menyekutukanNya, dan mereka mengingkari kenabian Muhammad.

Seorang mu'min hendaknya meneladani kemuliaan sifat-sifat beliau. Mu'minin yang mengaku mencintai Nabi selayaknya mengenal beliau lebih dekat, mempelajari dan mengkaji ajarannya, mengikuti sistem-sistem kebenaran yang beliau bangun di sepanjang riwayat hidupnya. Memperhatikan melalui hadis akan keindahan kebiasaan-kebiasaannya, kebaikan perilakunya, lalu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengaku mencintai Nabi tidaklah cukup dengan hanya Sholawatan setiap ba'da shubuh. Atau memperingati Maulid secara besar-besaran, tapi jalan dan cara hidupnya masih jauh dari cara hidup Rasulullah. Perhatikan dalam hadis yang shahih, Bagaimana cara Nabi makan, minum, tidur, bicara, berjalan, berrumah tangga, bertetangga, bersosial, berdagang, berperang, berpolitik dan beribadah.

فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

Artinya: “Barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukan termasuk golonganku.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)


Semua yang dicontohkan Rasulullah berada dalam tuntunan wahyu Ilahi yang bertujuan untuk kebaikan umat manusia hingga akhir zaman.