Selasa, 24 Februari 2009

4 elemen dasar dunia


Waktu duduk di bangku SD, kita pernah belajar bahwa alam semesta terdiri atas MATERI dan ENERGI, keduanya memiliki sifat yang kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan oleh manusia atau makhluk apapun di dunia ini. mereka hanya berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain.

Belakangan ini ditemukan bahwa ada 2 unsur lagi dimana tanpa kedua unsur ini materi dan energi tidak bisa exist. 2 unsur itu adalah:


INFORMASI: adalah data yang tidak terlihat, tapi bisa diamati, merupakan sifat (kepadatan molekul, unsur C, warna) yang ditanamkan ke dalam setiap benda di semesta ini. gas, tanah, air memiliki sifat yang berbeda. Emas memiliki sifat tidak bisa lapuk, dia tetap berkilau hingga akhir zaman. besi memiliki sifat lapuk, berkarat lalu kembali menjadi tanah. Setiap unsur yang ada di sistim periodik memliki sifat-sifat yang unik. Bahkan Albert Einstein pun mengakui bahwa sifat-sifat fisik yang ada di alam ini berasal dari suatu kecerdasan yang luar biasa.


"Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan Rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. al-Hadid : 25)

MEDIA/RUANG atau biasa disebut ETHER. wahana untuk materi juga energi bergerak dan berubah.

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." QS. adz-Dzariyat (51) : 47.

Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.


"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
QS. al-Anbiya: 30

ifan, sentul 25 Februari 2009

Jumat, 20 Februari 2009

Salamun alayka, ya.. Rasulullah..


Wahai manusia yang bercahaya
Cahayanya menerangi gelapnya mata
Menuntun sanubari keluar dari kebodohan
Menyejukkan dahaga jiwa

Cahayanyapun tetap bersinar selama ribuan tahun

Wahai manusia yang penuh cinta
Cintamu semerbak, berpendar ke setiap insan
juga kepada musuh-musuhmu
bahkan pada yang belum dilahirkan sekalipun

Salamun alayka ya Rasulullah..
ya imamal mujahidin
Solallaahu alayk..

Menyulam Kehidupan


memprogram masa depan, persis seperti menyulam, kita musti membuat pola/design sebelum kita memulai menyulam. Tanpa design, kita tidak akan tau apa yang akan kita bentuk. menyulam membutuhkan ketekunan dan kesabaran, titik demi titik, garis demi garis dirajut satu persatu. setiap satu sulaman benang menentukan hasil akhirnya.

Cerita bagus dari dudung.net:

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; " anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. "

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.

Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah; "Allah, apa yang Engkau lakukan? " Ia menjawab: " Aku sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."