Selasa, 15 Juni 2010
PARA MUNAFIK KANTORAN
Mereka itu tak segan-segan mencelamu demi menutupi kebodohannya
Mereka itu tanpa ragu memfitnahmu demi mempertahankan posisinya
Hati-hati jika bertemu dengan mereka
Mereka itu para munafik kantoran
Mereka itu para budak uang dan jabatan
Mereka itu sangat rajin mencari dan mendapatkan,
tapi sangat malas berbagi dan menafkahkan
Mereka itu sangat lembut dan sopan menarik simpati klien atau atasan
tapi kasar dan kejam terhadap bawahan
Mereka itu sangat cerdik mencari pembenaran
tapi sangat pengecut mengakui kesalahan
Kejelekan orang lain menjadi bahan harian untuk dibicarakan
office boynya, koleganya, manajernya, apalagi bosnya tidak luput dari sasaran
Kehidupan kota yang keras membuat mereka menjadi opportunis
"Siapa cepat dia dapat" sudah menjadi moto kehidupan mereka
Kondisi kota yang padat membuat mereka musti "berrebut" dalam segala hal
Naik mobil, rebutan jalan
Naik bis, rebutan tempat duduk
Stop taksi, rebutan
Duduk di halte, rebutan
Nyebrang jalan, rebutan
Jalan di trotoar aja musti pake rebutan
Kehidupan ibu kota membuat penduduknya jauh dari kata Santun
Kepedulian menjadi sesuatu yang langka
Materialisme telah merusak karakter-karakter terpuji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar